Senin, 27 September 2010

Berpakaian dalam sholat

Dipikir-pikir, setelah membahas mengapa ada orang yang memakai celana panjang dan sarung sekaligus, kenapa gak sekalian ngebahas cara berpakaian dalam sholat aja. Mengingat perlunya kita tahu gimana sih cara berpakaian yang seharusnya dalam melaksanakan sholat.

Setiap manusia kalau sudah mau bertemu dengan orang lain pasti akan sangat memperhatikan penampilannya, dalam hal ini pakaian yang dikenakannya. Seseorang yang mau bertemu bos atau rekan bisnisnya, pasti akan mengenakan pakaian yang bagus dan pas dengan kondisi saat itu (pakai kemeja, dasi, jas, rambut disisir rapi, pakai parfum). Mmm apalagi kalau anak muda zaman sekarang, kalau udah mau ketemu dengan wanita apalagi dia suka wanita, wah kebayang deh dandanannya ( kalau kata sepupuku “dandanan maksimal”..hehe). Semua itu tentunya bertujuan agar orang yang kita temui senang bertemu dengan kita, memandang baik kita, agar apa yang kita harapkan dari orang tersebut dapat tercapai.

Sholat merupakan ibadah WAJIB untuk dikerjakan, suatu ibadah yang langsung menghadap ALLOH SWT, ibadah yang pertama kali akan dihisab di pengadilan ALLOH kelak.

Diriwayatkan oleh Al-Thabrani di dalam kitab Al-Ausath dari Abdullah bin Qorth bahwa Nabi bersabda: 

“Amalan seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat, apabila baik maka baiklah seluruh amalnya dan apabila rusak maka rusaklah seluruh amalnya”.

Tentunya dalam mengerjakan sholat ini harus sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Nah, biar ibadah sholat kita diterima, kita harus mengerjakan dan berpenampilan dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Rasulullah bersabda: ”Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”. (Diriwayatkan dari Imam Bukhari di dalam kitab shahihnya dari hadits Malik bin Al-Huwairits)

Ok, karena temanya cara berpakaian, maka yang kita fokuskan pada pembahasan ini adalah cara berpakaian dalam sholat.

1. Menutup aurat

Menutup aurat merupakan syarat sahnya sholat. Lalu bagian mana saja yang disebut aurat tersebut.

     a. Untuk laki-laki, auratnya adalah bagian antara pusar dengan lutut. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW   yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudri r.a. :

    “Aurat laki-laki adalah bagian antara pusar dengan lututny”

     Dalam hadist lain

     Diriwayatkan oleh Muhammad bin Jahasy, ia berkata : Rasulullah SAW pernah lewat di depan Mu’ammar sedang kedua pahanya terbuka. Maka Beliau bersabda,” ya Mu’ammar tutuplah kedua pahamu karena kedua paha itu adalah aurat” (HR. Ahmad dan Bukhari)

    Jahad al-Aslami (salah seorang ashabus shuffah) berkata: pernah Rasulullah SAW duduk di dekat kami sedang pahaku terbuka, lalu beliau bersabda: “Tidakkah engkau tahu bahwa paha itu aurat?” (HR. Abu Dawud, at Tirmidzi dan Malik, lihat Shafwât at-Tafâsir, Muhammad Ali ash-Shabuni).


     a.       Untuk perempuan, auratnya adalah


Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidh) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” (HR. Abu Dawud) 

Menutup aurat saja tidak cukup, bentuk tubuh pun tidak boleh keliatan (pakaian ketat) dan juga tidak boleh tipis. 

2. Bersih

Bersih di sini adalah besih dari najis dan kotoran. Islam sangat menghargai kebersihan, sebagimana sabda Rasulullah saw.

Dari Aisyah ra., Rasulullah saw. bersabda, “Islam adalah agama yang bersih. Maka jagalah kebersihan karena tidak akan masuk ke dalam surga kecuali orang yang bersih.”(HR. Ath-Thabrani).

3. Bukan Pakaian Sutra atau Yang Mengandung Sutra

Islam mengharamkan sutra bagi laki-laki, ini terdapat dalam hadits berikut ini.     

Dari Abdurrahman bin Abi Laila, Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian mengenakan sutra atau pakaian yang dibuat dari sutra…” (HR. Al-Bukhari)

4. Tidak Mengenakan Pakaian bergambar

Pakaian yang bergambar dibenci Rasulullah saw. karena dapat menggangu kekhusyu’-an sholat, baik kekhusyu’-an jamaah maupun kita pribadi.

Dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah ra., pernah suatu ketika Rasulullah saw. mengenakan pakaian yang bercorak. Ketika sholat beliau sempat melihat corak itu. Maka, ketika selesai, beliau berkata:
“Bawalah baju ini ke Abu Jahm bin Hudzaifah, lalu berikanlah aku pakaian tebal yang polos. Karena baju ini membuatku lengah ketika sholat tadi.” (HR. Muslim) 

5. Halal

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, Hendaknya orang bersedekah dengan harta yang halal meskipun hanya sebutir kurma. ALLAH tidak menerima ibadah kecuali dari yang halal. ALLAH akan menerimanya dengan kekuasaan-NYA kemudian menambahkannya menjadi lebih, sebagaimana salah satu dari kalian mengembangkan harta. Maka kemudian harta itu dijadikan banyak seperti bukit.” (HR. Al-Bukhari)

0 komentar:

Posting Komentar